Retak-retak pada dinding yang biasanya halus itu sering disebut
'retak rambut.' Ada berbagai faktor penyebabnya. Di antaranya muai
susut, pergerakan struktur, gempa bumi, perubahan cuaca, perkaratan pada
logam, dan pemakaian material, atau konstruksi yang salah.
Muai susut suatu material disebabkan karena proses pengeringan
material tersebut. Ini terjadi ketika mengerjakan suatu bangunan banyak
sekali menggunakan air, seperti pekerjaan beton, plesteran, acian, dan
pengecatan, sehingga pada waktu pengeringan akan terjadi penyusutan.
Untuk mengatasi retak rambut pada dinding ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Siapkan peralatan, amplas, dempul tembok, dan cat yang warnanya sama dengan cat pada dinding yang mengalami retak-retak.
2. Korek atau buat retak-retak halus tersebut lebih dalam namun
jangan terlalu dalam. Lalu masukkan dempul untuk menambal retak.
Selanjutnya haluskan dengan amplas.
3. Bagian yang sudah didempul itu kemudian dicat kembali. Hasilnya,
dinding yang mengalami retak akan kembali rapat dan tidak meninggalkan
bekas.
Sebetulnya ada tips sederhana untuk mencegah, atau menghindari retak rambut pada dinding.
1. Sebelum pengecatan dilakukan (setelah tembok telah didihaluskan/diaci), siram tembok dengan air secara merata.
2. Tunggu beberapa menit sampai air benar-benar kering.
3. Setelah itu baru lakukan pengecatan.
Hal-hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari cat terlalu
cepat kering dan tidak merata yang menjadi sebab terjadinya retak
rambut.